Sidik jari atau fingerprint
adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta,
maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak
tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai
dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari
telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah
tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang
dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
Sidik jari untuk identifikasi
Identifikasi
sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu
yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang
dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan
telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti
jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya mengamati atau
meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy
yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.
Fleksibilitas
dari gelombang pada kulit berarti tidak ada dua sidik jari atau telapak tangan
yang sama persis pada setiap detailnya. Pengenalan sidik jari melibatkan
seorang pakar, atau sebuah sistem pakar komputer,
yang menentukan apakah dua sidik jari berasal dari jari atau telapak yang sama.
Sejarah Ilmu Sidik Jari di Indonesia
Ilmu sidik jari di Indonesia khususnya di kalangan kepolisian [harus
dicek kebenarannya] dirintis oleh seorang desertir SS Nazi Jerman yang
lari ke Belanda dan kemudian ditempatkan di Makassar oleh pemerintah
kolonial Belanda sebagai perwira polisi. Setiap taruna Akpol di
Indonesia mengenal namanya sebagai perintis sidik jari di kalangan
kepolisian Indonesia. Nama desertir SS Nazi tersebut adalah Gustav
Poppeck, mertua kedua pelukis maestro S.Sudjojono. Gustav Poppeck
dimamakamkan di TPU Menteng Pulo.
Fungsi sidik jari
Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek
lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari
manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua
manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan
pada akhir abad ke-19. Seiring perkembangan zaman pada abad ke 20 ini,
Sidik jari sudah di kembangkan ke arah security system yang berfungsi
sebagai data keamanan. Sebagai contoh mesin absensi sidik jari dan akses kontrol pintu.
Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.
Pola Dasar Sidik Jari
Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen.
Dalam artian, dari bayi hingga dewasa pola itu tidak akan berubah
sebagaimana garis tangan. Setiap jari pun memiliki pola sidik jari
berbeda. Ada empat pola dasar Dermatoglyphic tentang sidik jari yang
perlu diketahui, yakni Whorl atau Swirl, Arch, Loop, dan Triradius.
Selain itu hanyalah variasi dari kombinasi keempat pola ini.
Setiap orang mungkin saja memiliki Whorl, Arch, atau Loop di setiap
ujung jari (sidik jari) yang berbeda, mungkin sebuah Triradius pada
gunung dari Luna dan di bawah setiap jari, dan kebanyakan orang ada juga
yang mempunyai dua Whorl atau Loop di tangan lainnya. Pola-pola dapat
juga ditemukan pada ruas kedua dan ketiga di setiap jari.
1. Whorl Whorl bisa berbentuk sebuah Spiral, Bulls-eye, atau Double
Loop. Whorl adalah titik-titik menonjol dan kontras, dan bisa dilihat
dengan mudah. Cetakan Spiral dan Bulls-eye adalah persis sebangun dalam
interpretasinya, namun yang kedua memberikan sedikit lebih banyak fokus.
2. Arch Pola ini bisa terlihat sebagai sebuah Flat Arch, atau Tented Arch. Perhatikan setiap pola Arch menaik sangat tinggi.
3. Loop Loop dapat menaik ke arah ujung jari, atau menjatuh ke arah
pergelangan tangan. Common Loop bergerak ke arah ibu jari, sementara
Radial Loop (Loop terbalik) bergerak mengarahkan ujung pemukulnya ke
sisi lengan.
a. Loop Umum (Common Loop) Tipe paling umum dari sidik jari adalah
Common Loop. Cetakan ini mengungkap kemampuan untuk menggunakan berbagai
ide dari berbagai sumber ide, dan mencampurnya dengan gaya yang unik.
b. Loop Memusat (Radial Loop) Sebuah cetakan menukik yang memasuki
dan berangkat dari sisi ibu jari tangan disebut Radial Loop
(kadang-kadang disebut Reverse Loop, atau Inventor Loop). Jika Common
Loop menunjukkan campuran gaya-gaya lain, Radial Loop mengungkapkan
kemampuan untuk menciptakan sebuah gaya atau sistem yang sama sekali
baru.
c. Double Loop Double Loop kebanyakan disalahpahami oleh hampir semua
penandaan Dermatoglyphic. Pada umumnya, menginterpretasikan Double Loop
sama seperti dengan Whorl.
4. Triradius Triradius (juga disebut “Delta”) dapat digunakan untuk
menunjuk dengan tepat pusat dari setiap gunung. Gunung-gunung itu
kemudian bisa dilihat sebagai terpusat, kecenderungan, atau berpindah.
0 Comments